Kamis, 02 Desember 2010

EMPIEMA

DEFINISI
Empiema adalah adanya eksudat purulent dalam cavum pelura. Pus dalam rongga pleura yang disebabkan oleh infeksi seperti pneumonia atau abses paru-paru terjadi setelah operasi atau akibat luka tusuk dada.
Empiema terdiri dari tiga bentuk, yaitu: empiema torakal, empiema tuberkulosis, empiema pneumoni.

ETIOLOGI
Empiema disebabkan oleh:
 Pneumonia,
 Abses paru-paru,
 Bronkiektasis,
 Infeksi intraabdominal,
 Atau langsung dari pengotoran pleura,
 Tuberkulosis,
 Jamur aktinomikosis,
 Emboli metastasis dari fokus jauh,
 Karsinoma bronkogenik,
 Osteomielitis,
 Trauma tembus.

FASE-FASE PADA EMPIEMA
1. Fase eksudatif terjadi sebagai reaksi terhadap inflamasi atau infeksi, dan ini ditandai dengan efusi pleura eksudatif.
2. Fase fibrinopurulen ditandai khas dengan adanya nanah intrapelural dan deposisi fibrin pada permukaan pleura. Cairan akan lebih kental dan cenderung mengadakan lukolasi. Paru-paru-paru-paru menjadi terfixer.
3. Fase organisasi ditandai khas dengan perlekatan paru-paru dan terjadinya paru-paru-paru-paru reskriktif karena terbentuknya jaringan fibroblastik. Sequelae yang sering terjadi adalah fistula bronchopleural atau pleurocutancus.

GEJALA KLINIS
Karena penyakit ini merupakan komplikasi, maka terdapat gejala dari penyakit primernya disertai rasa nyeri dada, batuk dan tanda-tanda tosik seperti keluarnya dahak. Pada torakosintesis: keluar pus, dengan pembiakan dan tes resistensi dapat diketahui penyebabnya dan terapi yang sesuai.

PENGOBATAN
˜ Tergantung penyebab. Bila karena cocus, berikan penisilin, streptomisin, sefalotin atau kanamisin. Bila telah ada hasil kultur, beri antibiotik yang sesuai. Bila karena tuberkulosis beri obat-obat tuberkulosis.
˜ Cara konservatif,
Aspirasi dengan jarum berulang-berulang. Keluarkan sebanyak-banyaknya, kemudian cuci rongga pleura dengan larutan garam fisiologis. Misalnya dapat dikeluarkan cairan 400 cc, masukkan larutan garam fisiologis sebanyak 200 cc, keluarkan lagi, masukkan lagi larutan garam fisiologis 100 cc dan seterusnya.
˜ Aspirasi terus-menerus secara menutup (water sealed draibage).
Bila cairan tidak keluar lagi, penderita harus mengejan atau dikeluarkan dengan pompa. Boleh dilakukan pencucian setiap hari dengan larutan garam fisiologis atau ditambahkan obat-obatan (Lugol dan Jodonasin 2%). Setelah itu masukan obat, misalnya larutan penicillin dalam aqua sampai 1 juta unit.
Kadang-kadang cairan empiema ini sangat kental sehingga perlu dihancurkan terlebih dahulu dengan obat-obat mukolitik seperti:
- streptokinase + streptodormase. Masukan ke cavum pleura selama 12 jam, kemudian lakukan lagi.
- Bisolvon.
- Danzen.
Aspirasi boleh dilakukan selama 2-3 minggu. Bila cairan tidak mungkin berkurang perlu tindakan bedah yaitu reseksi iga. Iga dipotong 2-3 cm, supaya bisa dimasukkan drain yang lebih besar dan lanjutkan dengan WSD.
Bila setelah 6-8 minggu tidak ada perbaikan, perlu diadakan operasi torakotomi dan dekortikasi (mengangkat pleura dan kemudian jaringan paru-paru dilekatkan pad dinding toraks). Kadang-kadang jaringan paru-paru telah rusak (terutama pada empiema tuberkulosa) sehingga sukar sembuh, karena itu perlu pleuro-pneumonektomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar